News Penajam — Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, semakin gencar menjalankan program imunisasi bayi untuk mencegah penyakit campak. Langkah ini merupakan bagian dari program nasional eliminasi campak dan rubella yang ditargetkan tercapai pada tahun 2026.

Kepala Dinas Kesehatan Penajam menyebutkan bahwa imunisasi bayi menjadi salah satu prioritas utama bidang kesehatan di tahun 2025. “Kami berkomitmen melindungi generasi penerus dari penyakit menular yang dapat dicegah dengan vaksin. Campak adalah salah satunya,” tegasnya.
Baca Juga : Kabupaten Penajam ajak KSBN jaga identitas daerah
Mengapa Imunisasi Penting?
Campak masih menjadi ancaman kesehatan anak di Indonesia karena dapat menimbulkan komplikasi serius, mulai dari infeksi paru-paru (pneumonia), diare berat, hingga radang otak. Imunisasi dasar lengkap terbukti efektif mencegah penularan campak serta menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.
Dengan cakupan imunisasi yang merata, diharapkan herd immunity atau kekebalan kelompok bisa tercapai sehingga wabah campak tidak lagi muncul di masyarakat.
Target dan Strategi di Tahun 2025
Pemkab Penajam menargetkan minimal 95 persen bayi di wilayahnya mendapat imunisasi campak pada tahun 2025. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah mengerahkan tenaga kesehatan hingga ke pelosok desa melalui puskesmas, posyandu, dan layanan kesehatan keliling.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga menggencarkan kampanye edukasi kepada orang tua tentang pentingnya imunisasi. Edukasi ini dilakukan lewat sosialisasi langsung, media sosial, hingga kerjasama dengan tokoh masyarakat dan agama agar pesan lebih mudah diterima.
Dukungan Tenaga Kesehatan dan Masyarakat
Petugas kesehatan di lapangan mengaku antusias dengan program ini meski menghadapi tantangan geografis serta masih adanya keraguan sebagian orang tua. Namun, mereka optimis partisipasi masyarakat semakin meningkat berkat dukungan pemerintah dan peran aktif kader posyandu.
Sejumlah warga menyambut positif program ini. “Kami merasa lebih tenang setelah anak mendapat imunisasi. Lebih baik mencegah sejak dini daripada menyesal di kemudian hari,” ujar salah satu ibu di Kelurahan Penajam.
Tantangan yang Dihadapi
Meski progres program imunisasi cukup baik, tantangan masih ada, di antaranya:
-
Akses wilayah terpencil yang sulit dijangkau.
-
Kurangnya kesadaran sebagian orang tua akibat hoaks atau misinformasi terkait vaksin.
-
Keterbatasan tenaga medis di beberapa desa.
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah daerah menggandeng organisasi masyarakat dan lembaga pendidikan guna meningkatkan literasi kesehatan.
Penutup
Program imunisasi bayi di Kabupaten Penajam tahun 2025 menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam melindungi generasi muda dari ancaman campak. Dengan cakupan yang luas, edukasi yang masif, serta sinergi semua pihak, diharapkan Penajam dapat menjadi daerah bebas campak sesuai target nasional.