,

Dinkes: Lima Daerah Kaltim Waspada Kasus DBD

by -140 Views
telkomsel

News Penajam — Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengeluarkan peringatan kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di lima daerah. Peringatan ini dikeluarkan menyusul tren cuaca tidak menentu yang memicu perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti semakin cepat.

DBD: Kematian akibat demam berdarah dengue melonjak tiga kali lipat, 3M dinilai hanya 'jargon' minim dampak - BBC News Indonesia
Dinkes: Lima Daerah Kaltim Waspada Kasus DBD

Lima Daerah Prioritas Waspada

Menurut laporan Dinkes Kaltim, daerah yang diminta meningkatkan kewaspadaan antara lain Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Bontang, dan Berau. Kelima daerah tersebut tercatat memiliki angka kasus DBD yang cukup tinggi sepanjang tahun 2025 dan berpotensi meningkat bila tidak dilakukan langkah pencegahan intensif.

Baca Juga : Perusahaan di Kaltim diarahkan kelola void jadi sumber air baku


Faktor Cuaca dan Lingkungan

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim menjelaskan bahwa perubahan iklim dengan intensitas hujan yang tinggi diikuti suhu panas memicu genangan air, sehingga menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Selain itu, kepadatan penduduk di perkotaan juga memperbesar risiko penularan.

“DBD masih menjadi ancaman serius. Karena itu, kami mengimbau masyarakat lebih waspada, terutama menjaga kebersihan lingkungan rumah,” ujarnya.


Imbauan 3M Plus untuk Masyarakat

Sebagai upaya pencegahan, Dinkes kembali menggaungkan gerakan 3M Plus, yaitu:

  • Menguras tempat penampungan air secara rutin.

  • Menutup rapat wadah air.

  • Mendaur ulang atau memusnahkan barang bekas yang dapat menampung air hujan.

Tambahan “plus” berupa langkah lain seperti menggunakan obat nyamuk, memasang kelambu, memelihara ikan pemakan jentik, serta menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.


Kesiapsiagaan Fasilitas Kesehatan

Selain mengimbau masyarakat, Dinkes Kaltim memastikan bahwa rumah sakit dan puskesmas di lima daerah prioritas sudah menyiapkan tenaga medis, ruang perawatan, serta obat-obatan yang cukup untuk menangani pasien DBD.

“Jika ada warga yang mengalami gejala seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, atau bintik merah di kulit, segera periksa ke fasilitas kesehatan. Deteksi dini sangat menentukan keberhasilan pengobatan,” tegas Kepala Dinkes.


Harapan Tekan Kasus Jelang Akhir Tahun

Dengan upaya terpadu antara pemerintah daerah, fasilitas kesehatan, dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan jumlah kasus DBD dapat ditekan menjelang akhir tahun 2025. Pemerintah provinsi juga berencana meningkatkan kampanye kesehatan dan fogging fokus di wilayah dengan kasus tinggi.

Dinkes Kaltim menekankan bahwa keberhasilan melawan DBD tidak bisa hanya mengandalkan tenaga kesehatan, melainkan membutuhkan kesadaran kolektif masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. Dengan gerakan bersama, risiko penularan bisa ditekan dan kesehatan warga tetap terjaga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.